Tata cara Berkurban dan hikmah berkurban
A. Pengertian Kurban
Kurban
dalam bahasa Arab disebut ”udhiyah”, yang berarti menyembelih hewan pada
pagi hari. Sedangkan menurut istilah, kurban adalah beribadah kepada Allah
dengan cara menyembelih hewan tertentu pada hari raya Idul Adha dan hari
tasyrik (tanggal 11,12 dan 13 Zulhijah)
Perintah
menyembelih Kurban
Firman
Allah SWT:
”Sesungguhnya
kami memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena
Tuhanmu da berkubanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang
terputus.”(QS. Al-Kautsar ayat 1-3)
B. Hukum Berkurban
Hukum
Berkurban ada 3,yaitu:
1.
Wajib bagi yang mampu
Kurban wajib bagi yang mampu, dijelaskan oleh firman Allah QS. Al-Kautsar ayat 1-3:
Kurban wajib bagi yang mampu, dijelaskan oleh firman Allah QS. Al-Kautsar ayat 1-3:
”Sesungguhnya kami telah memberikan
kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikan lah shalat karena Tuhanmu dan
berkubanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.”
(QS. Al-Kautsar 1-3)
2.
Sunnah
Berdasarkan
hadist Nabi Muhammad SAW menjelaskan:
Nabi
SAW bersabda: ”Saya diperintah untuk menyembelih kurban dan kurban itu sunnah
bagi kamu.”
3. Sunnah
Muakkad
Berdasarkan
hadist riwayat Daruqutni menjelaskan :
”Diwajibkan melaksanakan kurban bagiku dan
tidak wajib atas kamu.”(HR. Daruqutni)
C. Jenis dan Syarat Hewan Untuk Kurban
Jenis-jenis
binatang yang dapat untuk kurban, syaratnya adalah:
·
Domba : syaratnya
telah berumur 1 tahun lebih atau sudah berganti gigi.
·
Kambing : syaratnya telah berumur 2
tahun atau lebih.
·
Sapi atau Kerbau : syaratnya yelah
berumur 2 tahun atau lebih.
·
Unta
: syaratnya telah berumur 5 tahun atau lebih.
Sebaiknya
berkurban dengan binatang yang mulus dan gemuk serta tidak cacat, seperti:
·
Jelas-jelas sakit
·
Sangat kurus
·
Sebelah matanya tidak berfungsi atau keduanya
·
Pincang
·
Putus telinga
·
Putus ekor
D. Syarat dan Waktu Melaksanakan Kurban
Orang
yang berkurban beragama Islam. Dilaksanakan pada bulan Zulhijah. Waktu
penyembelihan kurban pada tanggal 10 Zulhijah setelah shalat hari raya Idul
Adha, dilanjutkan pada hari tasyriq, yaitu tanggal 11, 12 dan tanggal 13
Zulhijah sampai terbenam matahari.
E. Tata Cara Penyembelihan
a.
Menajamkan Pisau Dan
Memperlakukan Binatang Kurban Dengan Baik
Rasulullah
bersabda (artinya): “Sesungguhnya Allah mewajibkan perbuatan baik terhadap segala sesuatu. Apabila kalian membunuh maka
bunuhlah dengan cara yang baik Dan jika kalian menyembelih maka sembelihlah
dengan cara yang baik pula. Hendaklah salah seorang diantara kalian menajamkan
pisaunya dan menyenangkan (tidak menyiksa) sesembelihannya.” (H.R. Muslim)
b. Menjauhkan Pisaunya Dari Pandangan Binatang Kurban
Cara ini
seperti yang diceritakan Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah pernah
melewati seseorang yang meletakkan kakinya didekat leher seekor kambing,
sedangkan dia menajamkan pisaunya. Binatang itu pun melirik kepadanya. Lalu
beliau bersabda (artinya): “Mengapa engkau tidak menajamkannya sebelum ini
(sebelum dibaringkan, pen)?! Apakah engkau ingin mematikannya sebanyak dua
kali?!.” (H.R. Ath Thabrani dengan sanad shahih)
c.
Menghadapkan Binatang Kurban Kearah Kiblat
Sebagaimana hal ini pernah
dilakukan Ibnu Umar Radhiallahu’anhu dengan sanad yang shahih.
d.
Berdoa Sebelum Menyembelih
Orang yang menyembelih
disunatkan membaca:
a.
Basmalah
b. sholawat
c.
Takbir
d.
Do`a:
e. Potonglah urat nadi leher hewan
yang akan disembelih
potonglah urat nadi hewan dengan pisau atau alat penyembelihan lain sampai benar benar putus sehingga semua darahnya mengalir. Tidak perlu memotong leher ampai putus sehingga terpisah antara badan dan kepalanya (hukumnya makruh).
potonglah urat nadi hewan dengan pisau atau alat penyembelihan lain sampai benar benar putus sehingga semua darahnya mengalir. Tidak perlu memotong leher ampai putus sehingga terpisah antara badan dan kepalanya (hukumnya makruh).
f. Biarkan darah segar mengalir dari
urat nadi leher yang terputus tersebut
g. Jika semua darahnya sudah keluar,
maka kulitilah dengan baik.
h. Potong-potong atau cincanglah
daging yg sudah tidak berdarah tersebut sesuai dengan kebutuhan.
Tata Cara Menyembelih Unta, Sapi, Kambing Atau Domba
·
Apabila sesembelihannya berupa unta, maka hendaknya
kaki kiri depannya diikat sehingga dia berdiri dengan tiga kaki. Namun bila
tidak mampu maka boleh dibaringkan dan diikat. Setelah itu
antara pangkal leher dengan dada ditusuk dengan tombak, pisau, pedang atau apa saja yang dapat mengalirkan darahnya.
antara pangkal leher dengan dada ditusuk dengan tombak, pisau, pedang atau apa saja yang dapat mengalirkan darahnya.
·
Sedangkan bila sesembelihannya berupa sapi, kambing
atau domba maka dibaringkan pada sisi kirinya, kemudian penyembelih meletakkan
kakinya pada bagian kanan leher binatang tersebut. Seiring dengan itu dia memegang
kepalanya dan membiarkan keempat kakinya bergerak lalu menyembelihnya pada
bagian atas dari leher. (Asy Syarhul Mumti’ 7/478-480 dengan beberapa tambahan)
i. Hikmah dari Kurban
1. Menambah
cintanya kepada Allah SWT
2. Akan
menambah keimanannya kepada Allah SWT
3. Dengan
berkurban, berarti seseorang telah bersyukur kepada Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan pada dirinya.
4. Dengan
berkurban, berarti seseorang telah berbakti kepada orang lain, dimana tolong
menolong, kasih mengasihi dan rasa solidaritas dan toleransi memang dianjurkan
oleh agama Islam.
EmoticonEmoticon