PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN
KUANTITAS
PENDUDUK
Beberapa permasalahan yang berkaitan
dengan kuantitas penduduk adalah jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk,
kepadatan penduduk dan susunan penduduk.
·
Jumlah penduduk.
Indonesia mempunyai jumlah penduduk
yang besar, berdasarkan perhitungan pada tahun 2004 indonesia menjadi Negara
dengan penduduk terbanyak di asia tenggara dan urutan ke 4 se dunia. Memiliki
penduduk yang banyak bisa memberikan keuntungan yaitu dengan memberdayakannya
untuk meningkatkan pembangunan akan tetapi nilai negatifnya juga ada, dengan
jumlah penduduk yang besar maka pemerintah mempunyai tanggungan yang besar
untuk mensejahterakannya dan apabila pemerintah tidak mampu maka akan ada
peningkatan angka pengangguran dan kejahatan.
·
Pertumbuhn penduduk.
Berdasarkan sensus tahun 1971-1980
pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai angka 2.32% dan pada tahun 2000
pertumbuhan tersebut menurun hingga mencapai 1.7%, kalau kita lihat angka
tersebut sangat kecil bila dibandingkan dengan Negara-negara tetangga akan
tetapi kalau kita melihat pertumbuhan penduduknya maka tetap besar karena
jumlah penduduknya yang sangat besar.
·
Kepadatan penduduk.
Kepadatan penduduk adalah jumlah
wilayah dibagi dengan jumlah penduduk, Indonesia pada tahun 2005 mempunyai
rata-rata kepadatan penduduk adalah 116 jiwa/km2, memang bisa
dikatakan cukup padat tapi dengan luas wilayah yang dimiliki Indonesia seharusnya
kepadatan penduduk bukan lah masalah.
Kepadatan penduduk menjadi masalah
karena tidak tersebar dengan merata, ada yang kepadatan penduduknya sangat
tinggi seperti pulau jawa dan ada juga yang kepadatannya rendah seperti
Kalimantan, hal ini diduga kuat disebabkan oleh faktor ekonomi.
·
Susunan penduduk.
Susunan penduduk adalah
pengelompokan seseorang berdasarkan umur, jenis kelamin, pekerjaan dan
sebagainya, susunan penduduk tersebut dapat digambarkan dalam bentuk suatu
piramida dan disebut piramida penduduk. Piramida merupakan sebuah bangun ruang
yang mempunyai alas lebar dan ujung kerucut, kalau kita terapkan dalam susunan
penduduk berdasarkan pendidikan maka penduduk di Indonesia mempunyai penduduk
yang paling banyak pada jenjang pendidikan rendah.
KUALITAS PENDUDUK INDONESIA
Kualitas penduduk merupakan pemantauan atas mutu kehidupan
penduduk disuatu Negara. Beberapa faktor yang menunjukan kualitas penduduk
ialah tingkat kesehatan, tingkat pendidikan dan pendapatan per kapita.
·
Tingkat kesehatan penduduk.
Kualitas penduduk di suatu Negara
tercermin dari tingkat kesehatan penduduknya. Makin tinggi harapan hidup
disuatu Negara, menunjukan bahwa mutu kesehatan penduduk tersebut makin tinggi
pula.
Tingkat kesehatan dijadikan sebagai
indikator kualitas penduduk karena kesehatan merupakan modal manusia yang
paling utama, bila penduduk suatu Negara banyak yang sakit maka pembangunan
tidak akan berjalan dengan baik.
·
Tingkat pendidikan.
Tingkat pendidikan dapat
diukur dari lamanya pendidikan formal yang dienyam serta tingkat melek huruf,
tingkat pendidikan penduduk indonesia tergolong rendah. Pada tahun 2002 jumlah
penduduk usia sekolah yang masih bersekolah masih sekitar 60%, ini berarti pada
tahu tersebut ada sekitar 40% penduduk usia sekolah yang tidak bersekolah. Hal
ini disebabkan karena rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan.
·
Pendapatan per kapita.
Pendapatan perkapita merupakan
pendapatan rata-rata penduduk disuatu negara setiap tahunnya, pendapatan
perkapita indonesia sangat rendah bahkan bila di bandingkan dengan pendapatan
per kapita negara berkembang, indonesia terpaut jauh.
Rendahnya pendapatan perkapita mempengaruhi
sektor-sektor lain seperti rendahnya tingkat pendidikan karena masyarakat tidak
mampu membiayai disebabkan faktor ekonomi yang tidak memadai.
UPAYA PEMECAHAN MASALAH KUALITAS DAN KUANTITAS PENDUDUK INDONESIA
Untuk dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat indonesia maka masalah kependudukan yang menjadi penghambat harus
segera dipecahkan, berikut ini adalah upaya pemecahan masalah kependudukan.
·
Mengontrol jumlah dan pertumbuhan
penduduk.
Untuk mengontrol jumlah dan
pertumbuhan penduduk salah satunya yaitu dengan program Keluarga Berencana (KB)
dengan semboyan dua anak saja cukup, dengan demikian diharapkan setiap anak
yang lahir akan bisa terurus dengan baik karena jumlah anak yang dilahirkan
tidak banyak.
·
Pemerataan persebaran penduduk.
Pemerataan penduduk sebenarnya sudah
dilakukan sejak jaman belanda yaitu dengan mengirim penduduk pulau jawa ke
sumatra, kalimantan dan pulau-pulau yang lain untuk menjadi pekerja. Hal
seperti ini dilanjutkan pada masa orde baru dengan nama transmigrasi, ada
banyak perbedaan antara masa belanda dengan masa orde baru, pada masa orde baru
orang yang mau transmigrasi di beri tanah, rumah, di jatah bahan makanan dalam
kurun waktu tertentu.
Transmigrasi dilakukan untuk
mengurangi kepadatan penduduk dan memberikan peluang usaha serta pekerjaan bagi
masyarakat.
·
Peningkatan pelayanan kesehatan.
Kesehatan adalah modal utama manusia
dalam ber daya upaya, oleh karena itu kesehatan sangat penting dan karena
pentingnya tersebut pemerintah mencanangkan makanan 4 sehat 5 sempurna dan
posyandu-posyandu di desa-desa.
Apabila generasi muda indoneseia
sehat-sehat maka akan dapat bekerja, belajar, berkarya dan berjasa buat bangsa.
·
Peningkatan pelayanan pendidikan.
Setelah kesehatan terjamin sekarang
tinggal kepandaian, kepandaian di peroleh dari pendidikan. Sekarang ini dunia
pendidikan menjadi sorotan seluruh masyarakat indonesia baik dari segi positif
maupun dari segi kontroversinya, lepas dari itu semua pemerintah sudah berupaya
keras untuk meningkatkan pendidikan di indonesia yaitu dengan memberikan
bantuan kepada setiap sekolah dan siswanya. Serta diselenggarakannya SMP dan
SMA terbuka yang di khususkan untuk merekayang tidak mampu, sekarang pemerintah
mencanangkan program 12 WAJAR (wajib belajar).
PERMASALAHAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN
Permasalahan Penduduk
(Kuantitas dan Kualitas) : Pembangunan suatu bangsa berkaitan erat
dengan permasalahan kependudukannya. Suatu pembangunan dapat berhasil jika
didukung oleh subjek pembangunan, yakni penduduk yang memiliki kualitas dan
kuantitas yang memadai.
1.
Permasalahan kuantitas penduduk di Indonesia :
Jumlah penduduk Indonesia : Besarnya sumber daya
manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah penduduk yang ada. Jumlah penduduk
di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina, India, dan
Amerika Serikat.
Pertumbuhan Penduduk
Indonesia : Peningkatan penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk. Angka
pertumbuhan penduduk Indonesia Lebih kecil dibandingkan Laos, Brunei, dan
Filipina.
Kepadatan penduduk
Indonesia : Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk
terhadap luas wilayah yang dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah jumlsh
penduduk setiap satu km2 atau setiap 1mil2. permasalahan
dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak merata. Kondisi
demikian menimbulkan banyak permasalahan, misalnya pengangguran, kemiskinan,
kriminalitas, pemukiman kumuh dsb.
Susunan penduduk
Indonesia : sejak sensesus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia
berbentuk limas atau ekspansif. Artinya
pada periode tersebut, jumlah penduduk usia muda lebih banyak daripada penduduk
usia tua. Susunan penduduk yang seperti itu memberikan
konsekuensi terhadap hal-hal berikut :
- Penyediaan fasilitas kesehatan.
- Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah
- Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk kerja
- Penyediaan fasilitas social lainnya yang mendukung perkembangan penduduk usia muda.
Upaya-upaya
Pemecahan Permasalahan Kuantitas Penduduk Indonesia : Upaya
pemerintah mengatasi permasalahan kuantitas penduduk antara lain, dengan
pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk serta pemerataan persebaran
penduduk.
a.
Pengendalian jumlah danpertumbuhan penduduk : Dilakukan dengan cara menekan
angka kelahiran melalui pembatasan jumlah kelahiran, menunda usia perkawinan
muda, dan meningkatkan pendidikan.
b.
Pemerataan Persebaran Penduduk : Dilakukan dengan cara transmigrasi dan
pembangunan industri di wilayah yang jarang penduduknya. Untuk mencegah migrasi
penduduk dari desa kekota, pemerintah mengupayakan berbagai program berupa
pemerataan pembangunan hingga ke pelosok, perbaikan sarana dan prasarana
pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi di pedesaan.
2. Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia
Dampak-dampak tersebut dapat dilihat dibawah ini :
Tingkat Kesehatan : Kondisi kesehatan di Indonesia masih belum ada kemajuan. Dibandingkan dengan Negara yang lain Indonesia masih tertinggal jauh. Kondisi demikian terjadi karena masih rendahnya pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada masih belum memenuhi kebutuhan seluruh penduduk.
Tingkat pendidikan : Merupakan modal pembangunan yang penting disamping kesehatan. Kemajuan pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari lama sekolah dan tingkat melek huruf penduduk.
Lama Sekolah : lama sekolah seseorang dapat menunjukan tingkat pendidikannya. Lama sekolah penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Artinya, tingkat pendidikan masyarakat Indonesia rata-rata masih berada pada taraf pendidikan dasar.
Tingkat melek huruf : seseorang dikatakan melek huruf jika orang tersebut dapat membaca atau tidak buta huruf. Kemajuan tingkat melek huruf di Indonesia tergolong pesat.
Tingkat Pendapatan per Kapita (Percapita Income=PcI) : adalah rata-rata pendapatan penduduk suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan perkapita secara umum menggambarkan kemakmuran suatu Negara.
Dampak Permasalahan Penduduk Terhadap Pembangunan : Permasalahan kependudukan membawa dampak bagi pembangunan di Indonesia.
Dampak-dampak tersebut dapat dilihat dibawah ini :
[ Ketidakmerataan penduduk menyebabkan tidak meratanya pembangunan ekonomi di
seluruh wilayah Indonesia. Hal ini menyebabkan masih terdapatnya daerah
tertinggal, terutama daerah-daerah pedalaman yang jauh dari pusat kota.
[ Ledakan penduduk akibat angka kelahiran yang tinggi menyebabkan semakin
tingginya kebutuhan penduduk akan perumahan, bahan pangan, dan kebutuhan
tersier lainnya.
[ Ledakan penduduk juga mengakibakan angka beban ketergantungan menjadi lebih tinggi. Hal ini disebabkan angka usia non produktif lebih besar daripada usia produktif.
[ Arus urbanisasi yang tidak diimbangi dengan pendidikan dan ketrampilan yang cukup menimbulkan masalah pengangguran, kriminalitas, prostitusi, munculnya daerah kumuh, dan kemiskinan di daerah perkotaan. Hal tersebut dapat menghambat pembangunan, baik di daerah pedesaan (daerah asal) maupun daerah perkotaan (tujuan)
[ Timbulnya berbagai masalah kerusakan lingkungan akibat pertambahan penduduk manusia.
[ Masalah kemacetan lalu lintas dapat mengurangi arus mobilitas penduduk, barang, dan jasa yang akan berakibat pada terhambatnya perkembangan ekonomi penduduk.
Permasalahan
Kuantitas Penduduk dan Dampaknya dalam Pembangunan
Jumlah
penduduk yang besar berdampak langsung terhadap pembangunan berupa tersedianya
tenaga kerja yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan. Akan tetapi
kuantitas penduduk tersebut juga memicu munculnya permasalahan yang berdampak
terhadap pembangunan. Permasalahan-permasalahan tersebut di antaranya:
- Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan
kemampuan produksi menyebabkan tingginya beban pembangunan berkaitan
dengan penyediaan pangan, sandang, dan papan.
- Kepadatan penduduk yang tidak merata menyebabkan
pembangunan hanya terpusat pada daerah-daerah tertentu yang padat
penduduknya saja. Hal ini menyebabkan hasil pembangunan tidak bisa
dinikmati secara merata, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara
daerah yang padat dan daerah yang jarang penduduknya.
- Tingginya angka urbanisasi menyebabkan munculnya
kawasan kumuh di kota-kota besar, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial
antara kelompok kaya dan kelompok miskin kota.
- Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang
dengan volume pekerjaan menyebabkan terjadinya pengangguran yang berdampak
pada kerawanan sosial.
Permasalahan
Kualitas Penduduk dan Dampaknya terhadap Pembangunan
Berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap
pembangunan adalah sebagai berikut:
#
Masalah tingkat pendidikan
Keadaan
penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif
lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan
tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk
Indonesia disebabkan oleh:
- Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
- Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan
penyediaan sarana pendidikan.
- Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
Dampak
yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah:
- Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus
mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di
mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi
kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
- Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya
masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan
ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga
banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat
memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan
akan menghambat jalannya pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah
mengambil beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan
masyarakat.
Usaha-usaha
tersebut di antaranya :
- Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
- Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.
- Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).
- Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
- Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
- Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
- Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
#
Masalah kesehatan
Tingkat
kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian,
karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan.
Kualitas
kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:
- Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
- Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
- Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
- Gizi yang rendah.
- Penyakit menular.
- Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
Dampak
rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya
pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih
utama karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan
manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa
pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.
Untuk
menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk
meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung lancarnya
pelaksanaan pembangunan.
Upaya-upaya
tersebut di antarnya:
- Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
- Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
- Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
- Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas,
rumah sakit, dan lain-lain.
- Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan
makanan.
- Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan
kebersihan lingkungan.
#
Masalah tingkat penghasilan/pendapatan
Tingkat
penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita,
yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara.
Negara-negara
berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan
oleh:
- Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli,
dan lain-lain.
- Jumlah penduduk banyak.
- Besarnya angka ketergantungan.
Berdasarkan
pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu:
- Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.
- Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 –
1.00.
- Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.
Adapun
dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:
- Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang
ekonomi kurang berkembang baik.
- Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.
Untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat (kesejahteraan masyarakat), sehingga dapat
mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan pemerintah melakukan upaya dalam
bentuk:
- Menekan laju pertumbuhan penduduk.
- Merangsang kemauan berwiraswasta.
- Menggiatkan usaha kerajinan rumah
tangga/industrialisasi.
- Memperluas kesempatan kerja.
- Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan
jasa.
Semoga Bermanfaat..
Jika ada saran dan masukan harap komentar yaa
salam Tukang Copas
NB : Bukan Hasil Copas, Teks Asli Admin
EmoticonEmoticon