Sunday, March 20, 2016

Pertama Kali Internet of Things Didengungkan



Sejarah Internet of Things


history Internet of Thing @InfoTugas



Faktanya IoT sudah ada sejak lama. Referensi pertama tentang IoT ada pada tahun 1982, ketika para peneliti di Universitas Carnegie Mellon mengembangkan sebuah Mesin Coke. Mesin ini mencatat berapa banyak botol yang tersisa dan mengukur apakah minuman sudah dingin atau belum. Programmer tim pengembang mesin tersebut menyematkan sakelar mikro di dalamnya dan juga menulis program server untuk mencatat sudah berapa lama masing masing  botol tersimpan ada di dalam mesin pendingin sehingga mereka tahu apakah minuman tersebut sudah cukup lama untuk menjadi dingin.

Idenya mungkin terdengar biasa saja. Akan tetapi, yang membuat mesin ini begitu istimewa sehingga banyak orang menimbang untuk menganggap mesin ini sebagai mesin IoT pertama, adalah karena mesin ini terkoneksi dengan internet. Siapapun dapat mendapatkan semua data tentang minuman coke pada mesin tersebut dari komputer mana saja yang terkoneksi dengan internet, tidak terbatas hanya untuk komputer yang ada di universitas tersebut.

Bagi mahasiswa yang belajar disana, mereka melihat hal ini sebagai hal yang cukup bermanfaat buat mereka, karena berarti mereka tidak harus berjalan menuju mesin minuman ini untuk sekedar memastikan apakah minumannya masih ada atau mereka harus menunggu sedikit lebih lama supaya dapat minuman yang sudah dingin. Untuk orang luar universitas mungkin hal ini tidak terlalu berguna, tapi ini adalah wawasan yang bagus untuk mereka dan menjadi gambaran tentang bagaimana teknologi akan berkembang kedepannya.



Namun pada saat itu orang-orang tidak menyebutnya dengan istilah Internet of Things. Sebelum mesin Coke itu dikembangkan, orang-orang sudah mulai membuat perangkat-perangkat yang saling terhubung. Pada awal tahun 90-an orang-orang mulai memperbincangkan tentang teknologi ini dan muncullah banyak istilah seperti "The computer of the 21st century", Machine-to-machine (M2M), dan Device to Device. Mark Weiser pada tahun 1991 menerbitkan paper tentang ubiquitous computing dengan judul "The Computer of the 21st Century" yang menjelaskan tentang visi kontemporer terkait hal ini. Reza Raji pada tahun 1994 menjelaskan suatu konsep pada IEEE Spectrum tentang "memindahkan paket-paket kecil data ke himpunan node yang besar sedemikian rupa untuk mengintegrasikan dan mengotomasikan segala sesuatu mulai dari peralatan rumah hingga seluruh bagian dari pabrik".

Pada rentang 1993 hingga 1996 beberapa perusahaan mulai menyodorkan solusi produk seperti Microsoft at Work dari Microsoft dan Novell Embedded System Technology (NEST). Meski demikian, tema ini baru mendapatkan momentumnya pada tahun 1999. Bill Joy dari Sun Microsystems menggagas komunikasi Device to Device (D2D) sebagai bagian dari framework "Six Webs", dan dipresentasikan di World Economic Forum di Davos.

Baru pada tahun 1999, muncul istilah Internet of Things yang disingkat IoT. Istilah ini diperkenal kan oleh Kevin Ashton, seorang entrepreneur yang fokus pada teknologi asal UK. Kevin adalah salah satu cofounder dari Auto-ID Center, perusahaan yang menemukan sistem global untuk RFID (Radio Frequency Identification). Ia menggunakan istilah Internet of Things sebagai judul presentasinya di depan perusahaan penyedia produk harian dari Amerika, Procter & Gamble (P&G). Ia menjelaskan IoT sebagai sistem dimana benda-benda fisik terhubung ke internet melalui sensor yang ada di mana-mana.

Beberapa tahun kemudian Kevin mengatakan bahwa "bila kita mempunyai komputer yang mengetahui segala hal yang kita perlu ketahui -- menggunakan data yang ia dapatkan tanpa campur tangan kita -- kita akan dapat mencatat dan menghitung apapun, sehingga dapat mengurangi limbah, kerugian dan biaya secara besar-besaran."


EmoticonEmoticon