Pengertian Gaya Bahasa Atau
Majas Dan Jenisnya Serta Contohnya
Pengertian gaya bahasa atau majas dan jenisnya serta contohnya dapat kamu baca di artikel ini. Gaya bahasa adalah cara bagaimana pengarang menguraikan cerita yang dibuatnya, atau definisi dari gaya bahasa yaitu cara bagaimana pengarang cerita mengungkapkan isi pemikirannya lewat bahasa-bahasa yang khas dalam uraian ceritanya sehingga dapat menimbulkan kesan tertentu.
A. Gaya bahasa pertentangan
a. Hiperbola
Hiperbola yaitu gaya bahasa yang berupa suatu
pernyataan yang terlalu berlebihan dari kenyataan yang ada dengan maksud untuk
memberikan kesan yang mendalam atau meminta perhatian. Seperti contohnya: Dia
berteriak sampai suaranya menembus langit ke-7.
b. Litotes
Litotes yaitu gaya bahasa yang menyatakan sesuatu
dengan cara-cara yang berlawanan dengan kenyataan, dengan cara mengecilkan
ataupun menguranginya. Seperti contohnya: Aku tidaklah Pintar itulah mengapa
aku selalu bekerja keras.
c. Paradoks
Paradoks yaitu gaya bahasa yang bertentangan antara
pernyataan dan fakta yang ada atau 2 (dua) pengertian yang bertentangan
sehingga seperti tidak masuk akal. Contohnya: Aku merasa kesepian di kota yang
ramai ini.
d. Antitesis
Antitesis yaitu gaya bahasa yang pengungkapannya
berhubungan dengan situasi, benda ataupun sifat yang keadaannya saling
bertentangan dan juga memakai kata-kata yang berlawanan arti. Seperti
contohnya: Tua muda, laki-laki perempuan banyak yang menonton film tersebut.
Baca artikel lain: Pengertian
cerpen dan strukturnya dilengkapi unsur-unsurnya.
B. Gaya bahasa sindiran
a. Ironi atau sindiran halus
Ironi yaitu gaya bahasa yang menyatakan hal yang
bertentangan dengan maksud yang digunakan untuk menyindir seseorang tapi dengan
cara yang halus. Seperti contohnya: Rajin sekali kau masuk sekolah, sampai
keterangan tidak hadirmu banyak sekali di absensi.
b. Sinisme
Sinisme yaitu gaya bahasa sindiran lebih kasar dari
Ironi, dengan cara menyindir secara langsung kepada orang lain. Seperti
contohnya: Kelakuanmu tadi sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang siswa /
Badanmu sangat bau sekali pasti kamu belum mandi.
c. Sarkasme
Serkasme yaitu gaya bahasa sindiran yang sangat kasar,
terkadang dapat menyakitkan hati. Seperti contohnya: Bisa kerja ga sih kamu?
Yang begini juga tidak becus mengerjakan!
C. Gaya bahasa penegasan
a. Inversi
Inversi yaitu gaya bahasa yang kalimat predikatnya
berada di depan subjek kalimat tersebut. Seperti contohnya: Besar sekali
kolamnya.
b. Retoris
Retoris yaitu gaya bahasa yang kalimat tanya tidak
bertanya, yang dimana menyatakan kesangsian ataupun bersifat mengejek. Seperti
contohnya: Apa itu bukti dari janji yang kau ucapkan tadi?
c. Paralelisme
Paralelisme yaitu gaya bahasa yang pengulangan
kata-katanya digunakan untuk penegasan didalam bahasa puisi.
d. Enumerasio
Enumerasio yaitu gaya bahasa yang digunakan untuk
melukiskan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara menguraikan satu demi satu
keadaan tersebut, sehingga merupakan suatu keseluruhan.
e. Koreksio
Koreksio yaitu gara bahasa yang membetulkan kembali
ucapan yang tidak benar atau salah, baik itu secara sengaja ataupun tidak
disengaja. Seperti contohnya: Tadi dia baru saja pulang, oh… bukan di baru saja
berangkat lagi.
f. Repertis
Repetisi yaitu gara bahasa yang pengulangan
kata-katanya dalam bahasa prosa. Seperti contohnya: Kita sudah berusaha, kita
sudah menang, kita sudah berhasil.
g. Klimaks
Klimaks yaitu gaya bahasa yang menguraikan suatu
peristiwa secara berturut-turut dan semakin lama maka ceritanya akan semakin
memuncak atau meningkat. Seperti contohnya: Semua kalangan dari anak-anak
sampai orang dewasa beramai-ramai mengikuti kompotisi sepak bola.
h. Anti klimaks
Anti klimaks yaitu gaya bahasa yang dimana penguraian
suatu peristiwa secara berturut-turut tapi makin lama maka ceritanya akan
semakin menurun, ini adalah kebalikan dari Klimaks. Seperti contohnya: Di
seluruh pelosok desa dan kota merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-70 /
Guru-guru dan seluruh orang tua siswa menghadiri acara kelulusan.
i. Pleonasme
Pleonasme yaitu gaya bahasa yang menggunakan kata-kata
atau sepatah kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti dari
suatu kata. Seperti contohnya: Seluruh pelajar yang berada di bawah segera naik
ke atas / Mereka menerobos ke dalam stadion untuk menyaksikan pertandingan
tersebut.
j. Ekslamasio
Ekslamasio yaitu gaya bahasa yang didalam kalimatnya
memakai kata seru. Seperti contohnya: Wah…, keren sekali orang itu!
k. Tautologi
Tautologi yaitu gaya bahasa yang mengulang beberapa
kali sepatah kata didalam suatu kalimat. Seperti contohnya: Mungkin, mungkin
dia bisa berhasil dalam melaksanakan tugasnya.
D. Gaya bahasa perbandingan
a. Asosiasi atau perumpamaan
Asosiasi yaitu gaya bahasa yang perbandingan terhadap
2 (dua) hal yang maksudnya berbeda, akan tetapi sengaja dianggap sama. Seperti
contohnya: Wajahnya cantik bagaikan rembulan / Semangatnya seperti api yang
berkobar.
b. Metafora
Metafora yaitu gaya bahasa yang cara dalam
menungkapkan ungkapan kalimatnya dilakukan secara langsung berupa suatu
perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata dalam kalimat bukanlah
arti yang sesungguhnya, tapi sebagai lukisan yang berdasarkan perbandingan atau
persamaan saja. Seperti contohnya: Bocah kutu buku itu telah menjadi juara
pertama cerdas cermat / Si jago merah sudah menbumi hanguskan komplek perumahan
itu hanya dalam 2 jam / Kembang desa yang sedang mencari pasangan.
c. Personifikasi
Personifikasi yaitu gaya bahasa yang memberikan
karakteristik atau sifat-sifat manusia kepada benda yang tidak hidup. Jadi
benda yang tidak hidup seolah-olah bernyawa dan mempunyai sifat seperti
manusia. Seperti contohnya: Sore hari ini awan meneteskan air mata / Angin
seperti berbisik kepadaku.
d. Alegori
Alegori yaitu gaya bahasa yang menyatakan dengan
menggunakan cara lain lewat kiasan ataupun penggambaran. Alegori merupakan
perbandingan yang berkaitan antara satu dan yang lainnya didalam kesatuan yang
utuh. Alegori biasanya berbentuk suatu cerita yang penuh dengan simbol-simbol
bermuatan bnayk moral.
e. Simile
Simile yaitu gaya bahasa yang membandingkan suatu hal
dengan hal lainnya dengan memakai kata penghubung atau pembanding pada
kalimatnya yang dimana 2 (dua) hal tersebut berbeda akan tetapi mempunyai
karakteristik yang sama. Biasanya kata penghubungnya: seperti, bagaikan,
semisal, seumpama, ibarat dan lain-lain. Seperti contohnya: Kau “bagaikan” cahaya
dalam kegelapan / Mereka “seperti” sepasang kekasih.
f. Sinekdoke
Sinekdoke yaitu gaya bahasa yang memakai kata dengan
arti yang menunjukan hal lain di luar kata yang diungkapkan. Sindekdoke terbagi
menjadi 2 (dua) macam yang diantaranya:
- Yang pertama Sinekdoke pars pro tato merupakan gaya bahasa yang menyebutkan sebagian kecil kata dari sesuatu untuk menyatakan secara keseluruhan. Contohnya: Mungkin dia sudah nyaman mempunyai pekerjaan sebagai salles-man dan menawarkan produk yang dijualnya dari “pintu” ke “pintu” / Hari ini akau tidak melihat Muka si Toni (kata “pintu” ke “pintu” mewakili banyak rumah para konsumen dan kata “muka” mewakili sosok Toni).
- Lalu yang kedua Sinekdoke totem pro parte menyebutkan keeluruhan untuk menyatakan sebagian kecil, ini adalah kebalikan dari sinekdoke pars pro tato. Contohnya: Penyanyi perempuan itu sangat terkenal maka tidak heran jika banyak di idolakan oleh para “pemuda” yang ada di penjuru dunia. (kata “pemuda” merupakan semua orang yang masih berusia muda, meskipun pada kenyataanya penyanyi itu tidak di idolakan oleh semua pemuda).
g. Simbolik
Simbolik yaitu merupakan gaya bahasa yang
menggambarkan sesuatu dengan memakai benda, binatang dan juga
tumbuh-tumbuhan sebagai simbol.
h. Metonimia
Metonimia yaitu gaya bahasa yang memakai ciri, atribut
ataupun merk untuk menggambarkan suatu benda. Seperti contohnya: Dia sedang
membuat secangkir kopi kapal api (merk) untuk ayahnya.
Demikian penjelasan yang bisa admin bagikan
tentang pengertian gaya bahasa atau majas, semoga dapat bermanfaat dan mohon
maaf jika ada kesalahan ataupun kekurangan. Semoga Bermanfaat ya...
EmoticonEmoticon