Sunday, January 24, 2016

Kandungan surat Al-Muthoffifin

Tags

Al-Muthoffifin


Pada kesempatan kali ini admin akan share nih tentang isi kandungan surat Al-Muthoffifin, Mengapa? karena ini adalah tugas admin di bangku sekolah. hehe :D silahkan disimak ya..

Surat ini terdiri atas 36 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al 'Ankabuut dan merupakan surat yang terakhir di Mekkah sebelum hijrah. Al Muthaffifiin yang dijadikan nama bagi surat ini diambil dari kata Al Muthaffifiin yang terdapat pada ayat pertama.

Pokok-pokok isinya:

  1. Ancaman Allah s.w.t. terhadap orang-orang yang mengurangi hak orang lain dalam timbangan, ukuran dan takaran
  2. catatan kejahatan manusia dicantumkan dalam sijjiin sedang catatan kebajikan manusia dicantumkan dalam 'illiyyiin 
  3. balasan dan macam-macam kenikmatan bagi orang yang berbuat kebajikan
  4. sikap dan pandangan orang-orang kafir di dunia terhadap orang-orang yang beriman
  5. sikap orang-orang yang beriman di akhirat terhadap orang-orang kafir.
Surat Al Muthaffifiin mengandung ancaman-ancaman terhadap orang-orang kafir dan orang-orang yang melakukan kecurangan, di samping itu memberikan janji yang baik kepada mereka yang beriman dan melakukan kebajikan.

secara detailnya bisa Anda lihat dibawah ini:


Ancaman Bagi Al-Muthaffifiin (1-6)
Allah memulai surat dengan suatu ancaman bagi orang–orang yang curang dalam timbangan (al-muthaffifin) dengan kalimat “wail” artinya celakalah, suatu indikasi bahwa mereka akan mendapatkan azab yang pedih . Siapakah al-muthaffifin dan mengapa diancam demikian? Mereka adalah orang-orang yang jika menerima takaran mereka minta ditambah dan jika mereka menimbang atau menakar mereka mengurangi. Merekalah orang-orang yang curang dalam jual beli, mereka tidak beriman dengan adanya hari kiamat, hari kebangkitan, hari yang sangat besar, hari pertanggungjawaban atas apa yang diperbuat.

Tempat Catatan Bagi Orang-orang Kafir (7-17)
Kemudian Allah menjelaskan bahwa catatan perbuatan orang-orang durhaka terdapat dalam daftar keburukan dan di simpan dalam buku khusus bernama “sijjin” (kumpulan buku-buku para syetan dan orang-orang kafir). Mereka itulah yang mendustakan para rasul dan risalahnya. Sifat-sifat mereka ada tiga: a). mu’tad (melampaui batas dan selalu melanggar huku-hukum Allah). b). astim (bergelimang dosa, dengan menkonsumsi barang haram, berbicara bohong, mengkhianati amanah, dan lain sebagainya. c). Jika dibacakan Al-Qur’an, mereka mengatakan bahwa itu hanya dongeng orang-orang terdahulu, itu bukan wahyu dari Allah SWT.

Pada ayat berikutnya Allah lalu menjelaskan sebab-sebab mengapa mereka mengejek Al-Qur’an di antaranya, banyaknya dosa yang telah menutup hati mereka dari keimanan kepada Al-Qur’an sehingga mereka tidak mau menerima kebenaran dan kebaikan. Karenanya mereka jauh dari rahmat Allah sehingga mereka kelak dilemparkan ke dalam api neraka yang paling bawah. Dan dikatakan kepada mereka, “inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan“.


Tempat Catatan Bagi Orang-orang Beriman (18-24)
Allah menceritakan bahwa buku perbuatan orang-orang beriman berada di tempat paling tinggi, dikumpulkan dalam tempat khusus bernama ‘illiyyiin. Setiap catatan disaksikan oleh para malaikat yang sangat dekat kepada Allah. Adapun gambaran kenikmatan yang dicapai mereka yang beruntung ini Allah sebutkan pada ayat-ayat berikutnya: a). Mereka berada dalam kenikmatan yang luar biasa, tidak pernah mereka alami sebelumnya. Keindahan dipan-dipan yang mereka tempati dan seluruh interior kamarnya di surga benar-benar tak terhingga, tak terlukis dengan kata-kata. b). Wajah mereka berseri-seri, putih bersinar. c). Minuman mereka khamar yang tidak memabukkan, cirinya ada empat: (1) makhutum, tempatnya dilak atau distempel khusus, sebagai tanda kemulyaan. (2) khitaamuhu misk artinya setelah minum terasa mencium semerbak wangi kesturi. (3) Minuman itu menjadi rebutan para penghuni surga. (4) Campurannya khamar murni dari tasnim (minuman kebanggaan ahli surga).

Ejekan Allah Terhadap Orang-orang Kafir (29-32)
Allah menceritakan ejekan orang-orang kafir – seperti; al Walid bin Mughirah, ‘Ubah bin Abi Mu’ith, al-‘Ash bin Wail, al-Aswad bin ‘abd Yaghut, al-‘Ash bin Hisyam, Abu Jahal dan an-Nadhr bin al-Harist- kepada orang-orang beriman – seperti; ‘Ammar, Khabbab, Shuhaib dan Bilal – selama di dunia: (a) Mereka suka menertawakan orang-orang beriman. (b) Bila melihat orang-orang beriman, mereka suka mengedip-ngedipkan matanya dengan nada mengejek sambil berkata: “lihatlah mereka mencapekkan diri dan menjauhkan kenikmatan duniawi hanya sekedar mencari pahala!” (c) Bila berkumpul dengan kawan-kawan mereka menampakkan kegembiraan. (d) Selalu menyebut bahwa orang-orang beriman itu adalah orang-orang sesat.

Hiburan Allah Bagi Orang-orang Beriman (33-36)
Di akhir surat ini Allah menggambarkan hiburan bagi mereka yang beriman, kelak di surga: Pertama, bahwa perbuatan mereka itu ternyata tidak dibiarkan berlalu begitu saja. Melainkan dicatat secara ketat oleh para malaikat yang mengawasi. Dan semuanya akan mendapatkan balasan yang setimpal. Kedua, Allah berkata kepada penghuni surga: perhatikan, sekarang kalian berada di atas dipan-dipan yang indah sambil menertawakan mereka menderita dalam neraka, dulu mereka telah menertawakan kalian selama di dunia. Ketiga, Allah bertanya kepada penghuni surga: sudahkah kamu saksikan bahwa orang-orang kafir benar-benar menerima akibat perbuatannya yang keji dan kejam selama di dunia? Suatu pernyataan yang merendahkan derajat mereka dan memulyakan penghuni surga. Itulah ganjaran yang pantas diterima oleh orang-orang kafir dan orang-orang melampui batas dalam berbuat dosa.






Sebagai kesimpulan ada beberapa Hubungan antara Surat Al Muthaffiffiin dengan Surat Al Insyiqaaq, yaitu :
  1. Dalam surat Al Muthaffiffiin, Allah s.w.t. menerangkan bahwa segala amalperbuatan manusia, yang baik maupun yang buruk tercatat dalam suatu buku yang terpelihara. Dalam surat Al Insyiqaaq Allah s.w.t. menjelaskan bahwa buku-buku catatan itu akan diberikan kepada manusia pada hari kiamat dan cara bagaimana pemberiannya.
  2. Dalam kedua surat ini, Allah juga menggambarkan ancaman bagi orang yang kafir dan ganjaran yang tak terhingga bagi orang-orang yang beriman.
Sekian Terima kasih. Semoga bermanfaat.

http://tugas-tukas.blogspot.com/2016/01/kandungan-surat-al-muthoffifin.html


EmoticonEmoticon