Unsur, Senyawa, dan Campuran
A. Unsur dan Lambang Unsur
Apabila dikaji, semua zat terbentuk dari
bagian-bagian yang paling sederhana yang disebut unsur. Air dapat diuraikan
lagi menjadi gas hidrogen dan gas oksigen. Gula dapat diuraikan lagi menjadi
karbon, oksigen, dan hidrogen. Dengan reaksi kimia biasa karbon, oksigen, dan
hidrogen tidak dapat diuraikan lagi. Karbon, hidrogen, dan oksigen tergolong
unsur. Unsur didefinisikan sebagai zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi
menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa.
Pada kondisi normal, banyak di antara unsur ini
berupa benda padat, seperti tembaga, emas, besi, dan timbal. Merkuri atau yang
lebih dikenal dengan nama air raksa dan brom merupakan contoh unsur yang
berwujud cair. Oksigen dan nitrogen adalah contoh unsur yang berupa gas.
Sebenarnya bumi yang kita pijak ini terdiri dari
berbagai macam unsur. Berikut ini delapan jenis unsur yang membentuk hampir 99%
bagian kerak bumi.
Tabel unsur-unsur yang membentuk kulit bumi.
Unsur
|
Persentase
(%)
|
Aluminium
Besi Kalium (potasium) Kalsium Magnesium Natrium Oksigen Silikon Unsur-unsur lainnya |
8,1
5,0 2,6 3,6 2,1 2,9 46,6 27,7 1,4 |
Lautan terdiri atas air dan berbagai garam. Air
tersusun atas unsur hidrogen dan oksigen. Udara hampir sepenuhnya merupakan
campuran oksigen dan nitrogen ditambah dengan sejumlah kecil beberapa unsur
lain. Tubuh manusia juga tersusun oleh berbagai unsur. Sebagian besar tubuh
manusia terdiri dari air (hidrogen dan oksigen).
Unsur-unsur yang sudah dikenal ada yang berupa
logam, bukan logam (nonlogam), dan semilogam. Logam adalah unsur yang memiliki
sifat mengkilap dan umumnya merupakan penghantar listrik dan penghantar panas
yang baik. Unsur-unsur logam umumnya berwujud padat pada suhu dan tekanan
normal, kecuali raksa yang berwujud cair. Pada umumnya unsur logam dapat
ditempa sehingga dapat dibentuk menjadi bendabenda lainnya. Beberapa unsur
logam di antaranya besi, emas, perak, platina, dan tembaga. Contoh unsur-unsur
logam ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel unsur-unsur logam.
Nama
Indonesia
|
Nama
Latin
|
Lambang
Unsur
|
Bentuk
Fisik
|
aluminium
barium besi emas kalium kalsium kromium magnesium mangan natrium nikel |
aluminium
barium ferrum aurum kalium calsium chromium magnesium manganium natrium nickelium |
Al
Ba Fe Au K Ca Cr Mg Mn Na Ni |
padat, putih keperakan
padat, putih keperakan padat, putih keperakan padat, berwarna kuning padat, putih keperakan padat, putih keperakan padat, putih keperakan padat, putih keperakan padat, putih abu-abu padat, putih keperakan padat, putih keperakan |
Adapun unsur nonlogam adalah unsur yang tidak
memiliki sifat seperti logam. Pada umumnya, unsur-unsur nonlogam berwujud gas
dan padat pada suhu dan tekanan normal. Contoh unsur nonlogam yang berwujud gas
adalah oksigen, nitrogen, dan helium. Contoh unsur nonlogam yang berwujud padat
adalah belerang, karbon, fosfor, dan iodin. Zat padat nonlogam biasanya keras
dan getas. Unsur nonlogam yang berwujud cair adalah bromin. Perhatikan contoh
unsur nonlogam pada tabel berikut.
Tabel unsur-unsur nonlogam.
Nama
Indonesia
|
Nama
Latin
|
Lambang
Unsur
|
Bentuk
Fisik
|
belerang
bromin fluorin fosforus helium hidrogen karbon klorin neon nitrogen oksigen silikon iodin |
sulfur
bromium fluorine phosphorus helium hydrogenium carbonium chlorine neon nitrogenium oxygenium silicium iodium |
S
Br F P He H C Cl Ne N O Si I |
padat, kuning
cair, cokelat kemerahan gas, kuning muda padat, putih dan merah gas, tidak berwarna gas, tidak berwarna padat, hitam gas, kuning kehijauan gas, tidak berwarna gas, tidak berwarna gas, tidak berwarna padat, abu-abu mengkilap padat, hitam (uapnya berwarna ungu) |
Selain unsur logam dan nonlogam ada juga unsur
semilogam atau yang dikenal dengan nama metaloid. Metaloid adalah unsur yang
memiliki sifat logam dan nonlogam. Contoh unsur-unsur jenis ini dapat kamu
lihat padatabel berikut.
Tabel unsur-unsur semilogam.
Nama
Indonesia
|
Nama
Latin
|
Lambang
Unsur
|
Bentuk
Fisik
|
boron
silikon germanium arsen antimon tellurium polonium |
boronium
silicium germanium arsenium stibium tellurium polonium |
B
Si Ge As Sb Te Po |
padat, kecokelatan
padat, abu-abu mengkilap padat, abu-abu mengkilap padat, abu-abu mengkilap padat, abu-abu mengkilap padat, keperakan padat, keperakan |
Unsur semilogam ini biasanya bersifat
semikonduktor. Bahan yang bersifat semikonduktor tidak dapat menghantarkan
listrik dengan baik pada suhu yang rendah, tetapi sifat hantaran listriknya
menjadi lebih baik ketika suhunya lebih tinggi.
Unsur memiliki nama dan lambang unsur agar lebih
mempermudah cara penulisan dan mengenalnya. Adapun lambang unsur yang pernah
dibuat adalah sebagai berikut.
1. Pendapat Para Ahli Kimia pada Abad
Pertengahan
Lambang unsur berupa lambang dari macam-macam
alat atau benda seperti pada gambar di bawah, ternyata lambang tersebut sulit
dimengerti orang. Perhatikan gambar.
![]() |
Lambang unsur |
2. Pendapat John Dalton (1766—1844)
Lambang unsur yaitu berupa lingkaran seperti pada
gambar di bawah ini. Lambang-lambang unsur menurut Dalton ini kurang
praktis apabila digunakan untuk menuliskan zat yang majemuk.
![]() |
lambang unsur John Dalton |
3. Pendapat Jons Jacob Berzelius
Lambang unsur yang sekarang digunakan adalah
seperti yang diusulkan oleh Jons Jacob Berzelius pada tahun 1813. Cara
penulisan unsur tersebut dengan ketentuan diambil huruf pertama dari
nama unsur dan ditulis dengan huruf kapital. Apabila ada dua unsur
yang huruf depannya sama, maka unsur yang lain tadi selain
memakai huruf pertama yang ditulis dengan huruf kapital diikuti salah
satu huruf kecil yang terdapat dalam nama unsurnya.
Contoh:
Unsur Carbon dilambangkan C
Contoh:
Unsur Carbon dilambangkan C
Unsur Calsium dilambangkan
Ca
Unsur Clorin dilambangkan
Cl
Unsur Cobalt dilambangkan
Co
Unsur Nitrogen dilambangkan
N
Unsur Natrium dilambangkan
Na
Unsur Neon dilambangkan
Ne
Beberapa jenis unsur beserta lambangnya menurut
Berzelius disajikan pada tabel berikut
Tabel Lambang Beberapa Unsur Logam, Nonlogam,
dan Unsur Buatan Menurut Berzelius
![]() |
tabel unsur |
Di alam semesta ini terdapat 114 unsur baik alami
maupun buatan. Unsur alami terdiri atas 91 jenis unsur dan 23 unsur sisanya
merupakan unsur buatan.
B. Senyawa
Senyawa adalah zat-zat yang tersusun atas dua
unsur atau lebih yang bergabung secara kimia dengan perbandingan massa
tertentu.
Air dan garam dapur merupakan salah satu contoh
senyawa. Air dan garam dapur dikatakan senyawa karena tersusun atas dua unsur
atau lebih. Air tersusun atas dua jenis unsur, yaitu hidrogen dan oksigen
dengan perbandingan massa tertentu dan tetap. Garam dapur juga tersusun atas
dua jenis unsur, yaitu natrium dan klorin dengan perbandingan massa tertentu
dan tetap. Contoh lainnya, nitrogen dan hidrogen bergabung membentuk amoniak.
Sama halnya dengan unsur kimia, senyawa kimia
diberi nama dan lambang agar memudahkan untuk dipelajari.
C. Rumus Kimia
Rumus kimia menunjukkan satu molekul dari suatu
unsur atau suatu senyawa. Rumus kimia juga disebut rumus molekul. Rumus
kimia digolongkan sebagai berikut.
Dalam rumus kimia suatu unsur tercantum lambang atom unsur itu, yang diikuti satu angka. Lambang unsur menyatakan nama atom unsurnya dan angka yang ditulis agak ke bawah menyatakan jumlah atom yang terdapat dalam satu molekul unsur tersebut.
Contoh:
a. O2 berarti 1 molekul, gas oksigen. Dalam 1 molekul gas oksigen terdapat 2 atom oksigen
b. P4 berarti 1 molekul fosfor. Dalam 1 molekul fosfor terdapat 4 atom fosfor.
Berbeda halnya dengan 2 O dan 4 P.
a. 2 O berarti 2 atom oksigen yang terpisah dan
tidak terikat secara kimia.
b. 4 P berarti 4 atom fosfor yang terpisah dan
tidak terikat secara kimia
2. Rumus Kimia Suatu Senyawa
Pada rumus kimia suatu senyawa tercantum lambang
atom unsurunsur yang membentuk senyawa itu, dan tiap lambang unsur
diikuti oleh suatu angka yang menunjukkan jumlah atom unsur tersebut
di dalam satu molekul senyawa.
Contoh:
a. H2O berarti 1 molekul air. Dalam 1 molekul air terdapat 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen.
b. CO2 berarti 1 molekul gas karbon dioksida. Dalam
1 molekul gas karbondioksida terdapat 1 atom karbon dan 2 atom oksigen.
c. C12H22O11 berarti 1 molekul gula. Dalam 1
molekul gula terdapat 12 atom karbon, 22 atom hidrogen, dan 11 atom
oksigen.
Jumlah senyawa yang ada di dunia ini sangatlah
banyak. Oleh karena itu diperlukan sistem penamaan agar memudahkan kita untuk
mempelajarinya. Pada pembahasan ini, kita hanya akan mempelajari tata nama
senyawa biner yaitu senyawa yang tersusun dari dua jenis unsur.
Senyawa biner dapat merupakan gabungan dari atom
nonlogam dengan nonlogam atau atom logam dengan atom nonlogam. Perhatikan
kembali tabel periodik di atas untuk mengetahui unsur -unsur yang termasuk
logam atau nonlogam.
1. Senyawa Biner dari Sesama Nonlogam
Aturan penulisan senyawa biner dari sesama
nonlogam adalah sebagai berikut.
a. Unsur nonlogam yang terdapat di sebelah kiri pada urutan berikut, dituliskan
terlebih dahulu.
B – Si – C – S – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Sebagai contoh, rumus kimia karbon dioksida dituliskan CO2 bukan O2C atau rumus kimia air dituliskan sebagai H2O bukan OH2.
B – Si – C – S – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Sebagai contoh, rumus kimia karbon dioksida dituliskan CO2 bukan O2C atau rumus kimia air dituliskan sebagai H2O bukan OH2.
b. Nama senyawa biner dari dua jenis unsur
nonlogam diambil dari rangkaian nama kedua jenis unsur tersebut dan diberi
akhiran -ida pada nama unsur yang kedua.
Contoh
CO : karbon monoksida
Contoh
CO : karbon monoksida
CaO : kalsium oksida
c. Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk
lebih dari sejenis senyawa, nama unsur tersebut dibedakan dengan menyebut angka
dalam bahasa latin, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Angka
|
Bahasa
latin
|
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 |
mono
di tri tetra penta heksa hepta okta nona deka |
Contoh
CO : karbon monoksida
CO : karbon monoksida
CO2 : karbon dioksida
NO2 : nitrogen dioksida
N2O3 : dinitrogen trioksida
2. Senyawa Biner dari Logam dan Nonlogam
Aturan penulisan senyawa biner dari logam dan
nonlogam adalah unsur logam ditulis terlebih dahulu.
Contoh:
Garam dapur terdiri atas unsur logam (natrium) dan unsur nonlogam (klorin). Oleh karena itu rumus kimia garam dapur dituliskan NaCl (natrium klorida).
Garam dapur terdiri atas unsur logam (natrium) dan unsur nonlogam (klorin). Oleh karena itu rumus kimia garam dapur dituliskan NaCl (natrium klorida).
Rumus kimia dibedakan menjadi dua, yaitu rumus
empiris dan rumus molekul. Rumus empiris adalah perbandingan paling sederhana
dari atomatom yang membentuk senyawa. Contoh rumus empiris amoniak adalah NH3.
Rumus kimia sesungguhnya dapat sama dengan rumus empiris atau kelipatan dari
rumus empirisnya. Rumus sesungguhnya amoniak sama dengan rumus empirisnya,
yaitu NH3. Rumus sesungguhnya dari asetilena adalah C2H2, yang merupakan
kelipatan dua dari rumus empirisnya, yaitu CH.
Untuk senyawa molekuler, penting untuk diketahui
berapa jumlah atom yang terdapat dalam setiap molekulnya. Jadi, rumus molekul
dapat didefinisikan sebagai rumus kimia yang menyatakan perbandingan jumlah
atom sesungguhnya dari atom-atom yang menyusun suatu molekul.
Dengan demikian, rumus empiris dan rumus molekul
memiliki kesamaan dalam hal jenis unsurnya. Perbedaannya terletak pada
perbandingan relatif jumlah unsur yang menyusun senyawa itu. Hubungan antara
rumus empiris dan rumus molekul dari beberapa senyawa dapat kamu amati melalui
tabel berikut.
Table hubungan antara rumus empiris dan rumus
molekul beberapa senyawa.
Rumus
Senyawa
|
Rumus
Molekul
|
Rumus
Empiris
|
Air
Butana Etana Etena Etuna Glukosa |
H2O
C4H10 C2H6 C2H4 C2H2 C6H12O6 |
H2O
(C2H5)n n = 2 (CH3)n n = 2 (CH2)n n = 2 (CH)n n = 2 (CH2O)n n = 6 |
C. Sifat-Sifat Unsur, Senyawa, dan
Campuran
1. Sifat Unsur
Sampai saat ini telah dikenal tidak kurang dari
114 macam unsur yang terdiri dari 92 unsur alam dan 22 unsur buatan.
Berdasarkan sifatnya, unsur dapat digolongkan menjadi unsur logam, unsur
nonlogam, serta unsur metaloid. Contoh unsur logam di antaranya besi,
seng, dan tembaga. Contoh unsur nonlogam di antaranya karbon,
nitrogen, dan oksigen. Silikon dan germanium tergolong metaloid.
Tabel perbandingan sifat antara unsur logam dan
nonlogam.
Unsur
Logam
|
Unsur
Nonlogam
|
1. Berwujud padat, kecuali
raksa.
2. Bersifat kuat dan dapat ditempa. 3. Dapat menghantarkan listrik dan panas (bersifat konduktor). |
1. Dapat berwujud padat, cair,
dan gas.
2. Bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa. 3. Tidak dapat menghantarkan listrik dan panas (isolator), kecuali grafit. |
2. Sifat Senyawa
Air merupakan contoh
senyawa. Unsur-unsur pembentuk air adalah oksigen dan hidrogen. Jadi,
air terdiri dari gas oksigen dan gas hidrogen yang bergabung melalui
reaksi kimia. Air dengan rumus kimia H2O, memiliki sifat yang berbeda
dengan unsur-unsur pembentuknya, yaitu H2 dan O2 yang berupa gas. Air
dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya, sehingga
disebut senyawa. Adapun hidrogen serta oksigen disebut unsur. Jadi,
senyawa adalah zat yang terbentuk dari unsur-unsur dengan
perbandingan tertentu dan tetap melalui reaksi kimia. Jadi, sifat senyawa
tidak sama dengan sifat unsur pembentuknya. Senyawa dapat
dipisahkan menjadi unsur-unsur atau menjadi senyawa yang lebih
sederhana melalui reaksi kimia.
Di dalam tiap senyawa unsur-unsur penyusunnya mempunyai perbandingan massa yang tetap dan tertentu. Misalnya,
a. Air (H2O), perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya yaitu Hidrogen : Oksigen adalah 1 : 8
b. Gula (C12 H22 O11), perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya yaitu Karbon : Oksigen : Hidrogen adalah 72 : 88 : 11
c. Etanol (C2 H5OH), perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya yaitu Karbon : Oksigen : Hidrogen adalah 12 : 8 : 3
Di dalam tiap senyawa unsur-unsur penyusunnya mempunyai perbandingan massa yang tetap dan tertentu. Misalnya,
a. Air (H2O), perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya yaitu Hidrogen : Oksigen adalah 1 : 8
b. Gula (C12 H22 O11), perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya yaitu Karbon : Oksigen : Hidrogen adalah 72 : 88 : 11
c. Etanol (C2 H5OH), perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya yaitu Karbon : Oksigen : Hidrogen adalah 12 : 8 : 3
Beberapa contoh senyawa yang ada dalam kehidupan
sehari-hari tercantum dalam tabel berikut.
Tabel Beberapa Contoh Senyawa dalam Kehidupan Sehari-hari
Tabel Beberapa Contoh Senyawa dalam Kehidupan Sehari-hari
N0
|
Senyawa
|
Rumus
|
Kegunaan
|
1
|
Natrium Klorida
|
NaCl
|
Garam dapur
|
2
|
Sukrosa
|
C12H22O11
|
Pemanis Gula
|
3
|
Asam Kloroda
|
HCl
|
Pembersih lantai
|
4
|
Asam asetat
|
CH3COOH
|
Cuka makan
|
5
|
Asam sulfat
|
H2SO4
|
Pengisi aki (accu)
|
6
|
Air
|
H2O
|
Pelarut, pembersih
|
7
|
Urea
|
CO(NH2)2
|
Pupuk
|
8
|
Asam askorbat
|
C6H8O6
|
Vitamin C
|
9
|
Aspirin
|
C9H8O4
|
Obat sakit kepala
|
10
|
Soda kue
|
NaHCO3
|
Membuat kue
|
3. Sifat Campuran
Suatu campuran dapat merupakan gabungan unsur
dengan unsur, unsur dengan senyawa, atau senyawa dengan senyawa. Misalnya, stainless
steel (baja tahan karat) terbuat dari campuran besi, krom, dan nikel. Komposisi
unsur-unsur penyusun suatu campuran tidak tertentu, sehingga rumus kimia suatu
campuran tidak dapat ditentukan. Pemisahan campuran dapat dilakukan secara
fisika.
Tanah diklasifikasikan dalam campuran, yaitu
campuran berbagai macam unsur dan senyawa. Sifat asli zat-zat
pembentuk campuran masih tampak, sehingga komponen penyusun
campuran tersebut dapat dikenali dan dapat dipisahkan lagi. Perbandingan zat-zat
penyusunnya tidak tentu seperti pada senyawa.
Ada dua macam campuran, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
Ada dua macam campuran, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
a. Campuran Homogen
Amati dengan saksama segelas air sirup. Bila air
sirup tersebut jernih dan bercampur merata, dapat digolongkan
sebagai campuran homogen. Campuran homogen ini biasa disebut
larutan. Pada larutan, tiap-tiap bagian mempunyai susunan yang sama.
Jadi di dalam larutan sirup tersebut terdapat dua penyusun larutan,
yakni air dan gula. Air disebut pelarut, sedangkan gula disebut zat
terlarut. Contoh campuran homogen lainnya adalah minuman ringan
(soft drink) dan larutan pembersih lantai.
b. Campuran Heterogen
Amati segelas air yang dicampur dengan pasir.
Apabila zat-zat penyusunnya bercampur secara tidak merata dan
campuran ini tiap-tiap bagian tidak sama susunannya maka disebut
campuran heterogen (perhatikan Gambar 3.8). Contoh campuran
heterogen yang lain adalah air kopi (bentuk cair) dan campuran tepung
dengan
air (bentuk padat). Susunan zat dalam suatu campuran sering dinyatakan dengan kadar dari zat-zat pembentuk campuran itu. Kadar suatu zat dalam campuran dapat dinyatakan sebagai jumlah zat dalam campuran dibandingkan jumlah seluruh campuran. Jumlah zat dapat dinyatakan dalam dalam massa (g, kg) atau volume (ml, l).
air (bentuk padat). Susunan zat dalam suatu campuran sering dinyatakan dengan kadar dari zat-zat pembentuk campuran itu. Kadar suatu zat dalam campuran dapat dinyatakan sebagai jumlah zat dalam campuran dibandingkan jumlah seluruh campuran. Jumlah zat dapat dinyatakan dalam dalam massa (g, kg) atau volume (ml, l).

Adapun perbandingan tersebut dinyatakan dalam
persen (%).Kadar Zat = (Jumlah Zat/Jumlah Campuran) x 100%
Tabel Perbedaan Antara Senyawa dan Campuran
Keadaan
|
Unsur
|
Senyawa
|
Campuran
|
Penyusunnya
|
Tersusun dari satu jenis atom
saja.
|
a. disusun oleh unsur-unsur
b. hanya dapat dipisahkan secara kimia |
a. disusun oleh zat
b. mudah dipisahkan secara fisik |
Sifatnya
|
sifat senyawa berbeda dengan
unsur-unsur penyusunnya
|
sifat zat penyusunnya masih
tampak
|
|
Proses Pembentukan
|
Tidak dapat diuraikan
menjadi zat yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa.
|
Dapat diuraikan menjadi
unsur-unsur penyusunnya dengan reaksi kimia
biasa. |
Dapat dipisahkan menjadi
zat-zat penyusunnya secara fisika.
|
Perbandingan
|
perbandingan unsur-unsur
penyusunnya tetap dan tertentu
|
perbandingan massa zat penyusunnya
tidak tentu
|
Semoga Bermanfaat..
Salam Tukang Copas
NB : Teks Asli Admin
EmoticonEmoticon